Hari ulang tahun kemerdekaan sudah tiba. Saatnya kita mengenang jasa para pahlawan yang telah gugur memperjuangkan negara tercinta ini. Kali ini siswa-siswi SMKN 12 Malang tidak sekadar melakukan upacara peringatan HUT RI yang ke-73, namun mereka juga unjuk kreatif dengan menampilkan tari kolosal yang bertajuk gema nusantara.
Tari kolosal adalah tari yang dilakukan secara masal, terdiri dari banyak kelompok dan biasanya menampilkan keragaman kreasi setiap suku bangsa di seluruh daerah nusantara. Konsep ini digawangi oleh Bu Tisha Devi Kusuma, S.Pd. selaku guru tari di kampus smechatwolasma.
Tari ini dibawakan oleh 60 siswa dari ekstrakurikuler tari, 10 siswa dari ekstrakurikuler perkusi, dan 3 siswa sebagai vokalis. Yang endingnya membentuk formasi 73 yang setara dengan HUT RI tahun ini yaitu yang ke-73 tahun.
Tema yang diangkat dalam tari kolosal ini adalah mengangkat semangat dari Keberagaman Nusantara dengan judul yang diusung “Gema Nusantara”; yang berisikan ciri khas gerak tari, musik, dan lagu dari masing-masing daerah dari Sabang sampai Merauke.
Yang unik, konsep ini sendiri diperoleh hanya dengan mendengar lagu Indonesia Pusaka, hebat bukan? Dari situ mulai tergambarkan konsep mengangkat semangat para penerus bangsa, bagaimana anak muda sekarang dari berbagai daerah tetap menjadi kesatuan bhineka tunggal ika untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah.
Menurut Bu Tisha, selaku pembina ekskul tari sekaligus koreografer dan sutradara pementasan ini, konsep tersebut terbentuk hanya dalam waktu kurang dari satu bulan, dan dalam waktu yang sangat singkat ini mereka dapat menampilkannya dengan spektakuler. Hal ini dikarenakan semangat dan totalitas para pemain dan semua pihak yang terlibat selalu bekerja dengan sepenuh hati.
Untuk menghasilkan tarian yang menakjubkan, maka dukungan properti juga sangat penting. Oleh karena itu, tim telah mempersiapkan properti di antaranya berupa tombak, gunungan yang bertuliskan smechatwolastma, gunungan sedang, kain merah putih sepanjang 10 meter, beberapa alat dan kostum tari, dll. yang pengerjaannya mendapat dukungan dari berbagai pihak baik yang ada di lingkungan SMKN 12 Malang, terutama Bapak Drs. Wahyu Hadiyanto, M.Pd. selaku Guru Seni Rupa, juga dari pihak luar sekolah.
Pagelaran ini memiliki durasi yang cukup singkat yaitu hanya 19 menit, sudah termasuk pembukaan sampai penutupan. Namun demikian, tampilan mereka cukup memukau para audien.
Bu Tisha juga menjelaskan bahwa tujuan kami mengangkat konsep ini untuk memperkenalkan budaya kepada warga sekitar atau teman-teman siswa-siswi SMKN 12 Malang yang tidak tahu, atau belum tahu bagaimana ciri khas dari daerah lain. Indonesia sangat kaya akan kebudayaan. Kita sebagai penerus bangsa yang memiliki idealisme tinggi, harus berani berekspresi dan berani berkarya. Dengan menyokong ciri khas daerah kita masing-masing kita harus selalu menjaga dan melestarikannya. Jangan sampai hasil kreativitas bangsa ini diklaim oleh negara lain sebagai miliknya!
“Rahasia suksesnya pagelaran ini tentu saja bukan hal yang gampang. Menumbuhkan motivasi kepada siswa yang dilibatkan tentu saja tidak mudah, namun dengan tekad yang kuat dan keyakinan yang tinggi, akhirnya, antusias para siswa terbuka. Mereka memiliki semangat membara untuk selalu latihan dan ingin menampilkan karya terbaik. Hasilnya? Apa yang Anda lihat pada pagelaran tadi!” ujar Bu Tisha menutup dialog.
Good luck, Tari Kolosal Gema Nusantara! Kami tunggu kejutan kreasi selanjutnya!
By: Dian Sabila