Malang, 21 Agustus – Sejak Rabu sore, di berbagai media sosial muncul tayangan berupa gambar atau video dengan tagar #PeringatanDarurat. Tagar ini banyak didengungkan oleh akun politisi, selebriti maupun akun-akun yang sering disebut buzzer. Berita ini mungkin tidak lengkap atau kurang tajam, tapi mengajak mencermati akar masalahnya.
Pokok Kontroversi
Mahkamah Konstitusi (MK) adalah lembaga yudikatif yang fungsinya untuk mengawasi penerapan Undang-Undang Dasar dan hukum yang berlaku. Saat ini Mahkamah Konstitusi sedang menjadi pembicaraan masyarakat. Hal ini berawal dari adanya gugatan dari beberapa partai mengenai isi UU Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota. Kemudian Mahkamah Konstitusi mengabulkan gugatan tersebut dengan menerbitkan putusan No.60/PUU-XII/2024 yang membahas mengenai Pencalonan Kepala Daerah. Putusan ini mengubah ambang batas pencalonan bagi calon kepala daerah di Pilkada tahun 2024. Putusan ini mempersilahkan partai politik atau gabungan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Provinsi dapat mendaftarkan calon kepala daerah
Putusan tersebut mengejutkan banyak pihak sehingga pada akhirnya dilaksanakan Rapat oleh Badan Legislasi DPR RI. Rapat Panitia Kerja oleh Badan Legislasi DPR RI dilaksanakan pada hari Rabu, 21 Agustus 2024 yang hasilnya dianggap menolak putusan yang diterbitkan oleh Mahkamah Konstitusi. Penolakan ini kemudian mengundang banyak sekali kritikan dari warga Indonesia. Selain kritikan, banyak juga muncul ajakan untuk mengikuti demonstrasi besar-besaran oleh buruh dan mahasiswa. Demonstrasi ini dilakukan sebagai bentuk aksi unjuk rasa tidak setuju atas respon DPR RI terhadap putusan Mahakamah Konstitusi.
Menyikapi Kondisi
Demo merupakan gerakan protes di muka umum oleh sekumpulan orang dengan tujuan menyampaikan pendapat sebagai upaya menekan sebuah keputusan politik untuk kepentingan masyarakat. Demonstrasi ini telah dijamin oleh Undang-Undang sehingga wajar untuk dilakukan oleh mahasiswa dan buruh. Namun, demostrasi juga membawa beberapa pengaruh yang membahayakan diri sendiri terutama apabila dilakukan oleh pelajar yang belum dewasa seperti SMP, SMK dan SMA.
Saat dilakukannya demonstrasi terkadang terdapat beberapa aksi anarkis dan kericuhan sehingga membahayakan. Bagi para pelajar SMP, SMA, dan SMK diharapkan untuk tidak mengikuti demonstrasi dalam bentuk apapun karena dikhawatirkan dapat menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan. Seluruh warga Indonesia diperbolehkan untuk menyampaikan pendapatnya dalam bentuk apapun namun hal ini menjadi kurang baik apabila dilakukan dengan cara-cara anarkis. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk menyampaikan pendapat atau penolakan seperti melalui sebuah konten yang baik, karya tulis, dan lain-lain.
Demonstrasi kemungkinan besar akan terjadi di sekitar gedung DPR di Jakarta, tapi tidak menutup kemungkinan akan diikuti dan terjadi di daerah-daerah lain, terutama daerah yang menjadi pusat pemerintahan, pusat industri maupun pusat pendidikan. Berbagai media sosial dan media massa turut serta mempromosikan tagar ajakan demonstrasi meskipun arah dan tujuannya berbeda-beda. Daerah Malang Raya sangat berpotensi menjadi titik demonstrasi karena memenuhi syarat kategori yang telah disebut sebelumnya.
Himbauan Untuk Pelajar
Sebagai lingkungan pelajar, yang memiliki tugas belajar dan sedang berada pada hari-hari pelajaran, SMK Negeri 12 Malang mengimbau agar para siswa tidak terpancing dan terburu-buru merespon ajakan ini. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain :
Keselamatan Adalah Prioritas Utama
Demonstrasi sering kali menjadi tempat yang rentan terhadap tindakan provokasi dan kekerasan. Sebagai remaja yang masih berada di bawah tanggung jawab sekolah dan keluarga, keselamatan siswa adalah prioritas utama. Jika demonstrasi berubah menjadi anarkis, risiko cedera atau terlibat dalam masalah hukum sangat besar. Masa depan yang cerah jangan sampai ternodai oleh tindakan yang tidak diperhitungkan.
Tanggung Jawab sebagai Pelajar
Tugas utama pelajar adalah belajar dan mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan masa depan. Terlibat dalam demonstrasi dapat mengganggu proses belajar dan mengabaikan tanggung jawab utama sebagai siswa. Banyak hal positif yang wajib dilakukan, seperti memperdalam ilmu, berkarya, atau berkontribusi dalam kegiatan sekolah yang lebih aman dan terarah.
Pengaruh Negatif dari Provokator
Demonstrasi yang besar dan penuh emosi sering kali disusupi oleh provokator yang memiliki tujuan untuk memicu kekerasan atau kekacauan. Siswa yang terlibat mungkin memiliki niat baik untuk menyuarakan pendapat, namun di lapangan, suasana bisa dengan cepat berubah menjadi tidak terkendali. Jangan biarkan diri pelajar dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Membangun Masa Depan dengan Cara yang Tepat
Ada banyak cara yang lebih baik dan lebih efektif untuk menyuarakan pendapat atau keprihatinan, misalnya melalui diskusi, debat, atau kegiatan positif lainnya di sekolah. Pelajar bisa mengembangkan argumen yang lebih kuat dan berbasis fakta dalam suasana yang aman dan terkontrol. Dengan cara ini, pelajar juga bisa belajar bagaimana menyampaikan pendapat secara efektif dan membangun masa depan yang lebih baik.
Hormati Orang Tua dan Sekolah
Orang tua dan sekolah sudah memberikan kepercayaan dan harapan kepada para siswa untuk belajar dengan baik dan menjadi pribadi yang tangguh dan bijaksana. Mengikuti demonstrasi yang bisa berujung anarkis bukanlah cara yang tepat untuk menghormati kepercayaan tersebut.
Tips Aman di Jalan Menghindari Demonstrasi Anarkis
Hindari Rute yang Melewati Lokasi Demonstrasi
Jika kalian tahu ada demonstrasi di suatu tempat, usahakan untuk menghindari rute yang melewati lokasi tersebut. Pilih jalur alternatif yang lebih aman, meskipun mungkin sedikit lebih jauh.
Selalu Update Informasi Terkini
Sebelum berangkat, pastikan kalian telah mengecek informasi terbaru mengenai situasi di jalan, seperti melalui berita atau aplikasi lalu lintas. Jika ada laporan tentang demonstrasi atau kerusuhan di sekitar rute yang biasa kalian lewati, segera cari alternatif lain.
Gunakan Transportasi yang Aman
Jika biasanya kalian berjalan kaki atau menggunakan kendaraan umum yang melewati titik-titik rawan, pertimbangkan untuk meminta diantar oleh orang tua atau keluarga yang bisa mengarahkan rute perjalanan ke area yang lebih aman.
Hindari Berkumpul di Keramaian yang Tidak Dikenal
Saat di jalan, hindari kerumunan atau kelompok besar yang tampak tidak biasa. Berkumpul di keramaian, terutama yang berada di dekat lokasi demonstrasi, bisa menjadi berbahaya jika situasi tiba-tiba berubah.
Segera Cari Tempat Aman Jika Terjebak
Jika kalian tiba-tiba berada di dekat lokasi demonstrasi yang mulai kacau, segera cari tempat yang aman seperti gedung sekolah terdekat, rumah ibadah, atau kantor polisi. Jangan mencoba mendekati atau terlibat dengan massa.
Simpan Nomor Darurat
Pastikan kalian menyimpan nomor telepon penting seperti orang tua, wali, atau nomor darurat kepolisian. Jika merasa terancam, segera hubungi mereka untuk meminta bantuan.
Bawa Identitas dan Uang Tunai Seperlunya
Bawa selalu identitas diri seperti kartu pelajar, dan uang tunai secukupnya untuk berjaga-jaga jika harus mengambil transportasi alternatif atau membeli makanan/minuman dalam keadaan darurat.
Tetap Tenang dan Jangan Panik
Jika kalian mendapati diri di dekat situasi yang mulai tidak terkendali, tetap tenang. Jangan panik atau terprovokasi oleh tindakan orang lain. Cari cara untuk keluar dari area tersebut dengan tenang dan cepat.
Informasikan Kepada Keluarga atau Guru
Jangan FOMO di medsos!!! Jika kalian mengalami keterlambatan pulang atau merasa tidak aman di jalan, segera informasikan kepada keluarga atau guru. Mereka dapat memberikan arahan atau bantuan untuk memastikan kalian aman. Jika mengalami trauma, jangan ragu untuk meminta bantuan.
Berjalan Berkelompok
Jika memungkinkan, usahakan untuk berangkat atau pulang sekolah bersama teman-teman. Berada dalam kelompok bisa memberikan rasa aman lebih dan mengurangi risiko menjadi target.