TUBAN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur menggelar Grand Final Junior Cybersecurity Competition (JCC)dalam rangkaian Digifest Jatim pada Kamis (24/10/2024) di Gedung Korpri Tuban. Ajang bergengsi ini menjadi wadah bagi para siswa SMK untuk mengasah kemampuan mereka dalam bidang keamanan siber.
SMK Negeri 12 Malang mengirimkan dua tim terbaiknya yang berhasil lolos ke Grand Final, yaitu tim Recnac who yang beranggotakan siswa kelas 11 dan tim YATTA! dari kelas 12. Masing-masing tim terdiri dari tiga orang peserta yang siap berkompetisi dalam ajang bergengsi ini.
Kompetisi yang berlangsung dari pukul 12.00 hingga 16.00 WIB ini menguji kemampuan para peserta dalam melakukan attack VM (Virtual Machine). Para peserta JCC ditantang untuk menemukan flag yang telah disembunyikan oleh panitia dalam sistem virtual. Setiap tim diharuskan membuat laporan detail (Write Up) sebagai bukti penemuan flag tersebut.
Tim Recnac who dari SMK Negeri 12 Malang menunjukkan performa yang membanggakan dengan berhasil menemukan 5 dari 10 flag yang disembunyikan. Prestasi ini mengantarkan SMK Negeri 12 Malang masuk dalam jajaran 10 besar tim terbaik se-Jawa Timur.
“Meskipun belum berhasil meraih juara, pencapaian masuk 10 besar tingkat Jawa Timur ini merupakan prestasi yang membanggakan bagi sekolah kami,” ujar Muhammad Damaris Widigdya S.Pd selaku guru pendamping tim.
Acara yang dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan sambutan dari perwakilan Dinas Kominfo Jatim ini ditutup dengan pengumuman pemenang di Gor Rangga Jaya Anoraga. Festival Digifest Jatim sebagai penyelenggara JCC (Junior Cyber Security Competition) menghadirkan penampilan spesial dari artis papan atas Dudy Oris untuk memeriahkan acara penutupan.
Menyikapi hasil kompetisi yang telah dicapai, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh terhadap performa tim SMK Negeri 12 Malang. Keberhasilan menempatkan dua tim dalam kompetisi tingkat provinsi dan masuk dalam 10 besar se-Jawa Timur merupakan pencapaian yang patut diapresiasi. Kemampuan tim Recnac who dalam menemukan 50% dari total flag menunjukkan potensi yang menjanjikan, namun masih terdapat ruang untuk peningkatan dalam hal kecepatan menganalisis sistem, teknik pencarian flag yang lebih efektif, serta kemampuan dokumentasi dalam write up.
Untuk meningkatkan performa di masa mendatang, sekolah perlu mengambil langkah strategis dalam pengembangan kemampuan siswa. Pembentukan program latihan intensif CTF (Capture The Flag) secara rutin dapat menjadi langkah awal yang efektif. Workshop keamanan siber berkala dengan mengundang praktisi dan alumni akan memberikan wawasan praktis yang berharga bagi para siswa. Pembentukan klub atau ekstrakurikuler khusus cyber security juga dapat menjadi wadah pengembangan bakat yang berkelanjutan.
Pencapaian tim SMK Negeri 12 Malang dalam kompetisi ini menjadi momentum penting untuk melakukan pembenahan dan pengembangan program keamanan siber di sekolah. Dengan implementasi rencana pengembangan yang terstruktur dan berkelanjutan, diharapkan sekolah dapat menghasilkan lebih banyak talenta unggul dalam bidang cyber security. Hal ini sejalan dengan upaya mempersiapkan generasi muda yang siap menghadapi tantangan keamanan siber di era digital.
alamak kalah ma telkom pasti
emg jago telkom