“Kamu kok gemuk banget si? Habis makan hiu ya?”
Kamu pernah mendengar seseorang berkata demikian? Atau, kamu sendiri yang mengatakannya. Kalau memang benar, sebaiknya kamu hentikan, dan jauhi perkataan itu. Kenapa?? Karena..
Itu dinamakan “Body Shaming”
Apa itu body shaming? Menurut Renee Engeln, Body shaming adalah perilaku atau komentar yang memancarkan penampilan fisik seseorang dengan cara yang mengomel atau mempermalukan. Hal ini dapat menciptakan tekanan sosial untuk memenuhi standar kecantikan yang tidak realistis, serta meningkatkan risiko ketidakpuasan tubuh dan masalah kesehatan mental. Body shaming bisa berupa gurauan, komentar, sindiran, atau bahkan pertanyaan.
Bagaimana Penelitian Tentang Body Shaming?
Sebuah survei yang diterbitkan dalam International Journal of Community Medicine and Public Health (2020) melakukan pengujian pada 800 siswa dari kelas 9 sampai kelas 12.
Dari jumlah tersebut, terdapat 359 siswa (44,9%) yang menjawab pernah mengalami body shaming setidaknya sebanyak satu kali dalam satu tahun ke belakang.
Data tersebut membuktikan bahwa begitu familiar sikap body shaming, tetapi begitu asing dengan dampak maupun arti body shaming itu sendiri.
Kondisi yang sering menjadi sasaran body shaming
- Berat badan. Jelas bukan? Tidak sedikit kawan, sanak saudara, atau siapapun itu, terutama yang berjenis kelamin perempuan, selalu bertanya, “aku gemukan ngga?” Kalau tidak “aku perlu diet apa ya biar makin kecil?”. Mereka demikian dikarenakan seringnya dorongan, sindiran tajam dari orang dekat mereka yang senantiasa “menasehati” agar memiliki badan yang ideal.
- Tinggi badan. Sama seperti berat badan, banyak orang, tak terkecuali yang laki maupun perempuan, selalu berharap memiliki badan yang tinggi menjulang langit. Fungsinya? Agar bisa memiliki tubuh yang indah dan ideal, kata mereka. Padahal tinggi badan merupakan identitas yang sulit untuk diubah, mungkin kamu lebih tinggi karena yang kamu lakukan itu memperbaiki postur tubuh, jadi naiknya pun tidak terlalu signifikan.
- Kulit. Ini yang unik, banyak para kaum hawa (wanita) menggunakan merek skin care apapun, tanpa peduli efek samping dan kandungan dari skin care tersebut, agar memiliki kulit yang putih, cerah dan berkilau bak model-model majalah berkelas. Padahal, jika mereka melakukan riset lebih lanjut, banyak kulit yang dinilai “eksotis” karena autentik dan ciri khas dari setiap kulit itu berbeda.
- Rambut. Keriting? Lurus? Bergelombang? Warna-warni? Mullet? intinya, rambut juga menjadi sasaran empuk bagi mereka yang cuma ingin iseng bercanda. Rambut ikal dikritik, rambut warna merah dikritik, model segi pun dikritik, kepala plontos pun ngga lolos dari pengkritikan yang tidak ada habisnya.
- Wajah. Wajah tembem, tirus, kotak, apapun itu. Mengapa? Mereka beralasan kalau wajah bentuk semacam ini bisa bikin beruntung, atau buntung. Kalau dipikir seperti mau beli souvenir pembawa keberuntungan yang ada di kota besar daripada orang yang sepantasnya kita hargai sebagaimana rupa dan bentuknya.
Dampak body shaming terhadap kesehatan mental
Akibat dari perilaku body shaming tersebut, korbannya yang tidak berdosa jadi kena batunya, dan penyakitnya tidak main-main lho, seperti:
- kecemasan,
- gangguan dismorfik tubuh,
- tingkat percaya diri yang lebih rendah,
- menyakiti diri sendiri hingga muncul keinginan bunuh diri, serta
- kualitas hidup yang lebih buruk karena ketidakpuasan tubuh.
Ciri-ciri perilaku body shaming
Berikut merupakan ciri seseorang yang secara tidak langsung atau terang-terangan melakukan body shaming:
- Membandingkan diri sendiri dengan orang lain/ sebaliknya
- Menyuruh orang lain untuk melakukan hal tertentu agar tubuhnya mengalami perubahan
- Menganggap tubuh sendiri adalah yang paling ideal
- Sering mengomentari pola asupan makanan orang lain
Tips untuk mencegah body shaming
- Sadar tak ada manusia yang sempurna. Semua orang memiliki cara pandang dunia dan sekitarnya secara berbeda, jadi jangan terlalu berpikir bahwa kurus itu buruk, gemuk itu jelek ya!
- Belajar untuk menjadi pribadi yang baik. Daripada kamu pusing-pusing memikirkan cara agar memiliki tubuh ideal dimata mereka, kenapa tidak mencoba untuk memperbaiki diri sendiri? Seperti mengubah pola pikir, menjadi orang yang ber value positif. Itu lebih baik daripada orang yang parasnya indah tapi dalamnya buruk.
- Berhenti sibuk memikirkan orang lain. Seperti point pertama, tidak ada yang sempurna. Jadi, daripada memikirkan omong kosong mereka, lebih baik fokus ke diri sendiri, apa yang kamu mampu untuk ubah, itu yang sebaik ya dilaksanakan.
- Cari topik yang seru. Lalu ada orang yang mulai bahas topik yang mengenai body shaming, kamu lebih baik tukar pembahasan tersebut dengan topik lain yang lebih bagus dan bermanfaat, kalau memang orang itu dari awal bertujuan untuk melakukan hal itu, mending jauhin aja deh, ngga baik tahu.
- Beri tahu bahwa ucapan tersebut adalah tindakan body shaming atau ejekan fisik, walaupun hanya untuk bergurau atau berkomentar. Ini yang penting, lindungi dirimu sendiri, kalau perlu bersikap tegas. Sangat tidak nyaman jika saat perbincangan hangat, tiba-tiba ada seseorang yang menyapa kamu sebagai orang yang berpostur seperti ini, atau itu. Tegaskan bahwa kata-kata tersebut tidak baik dan menyakiti perasaan. Daripada kamu sakit hati, lebih baik kamu katakan, karena ini mempertegas batasanmu dengan orang lain. Fungsinya agar mereka menghormatimu.
- Jika kondisinya tidak memungkinkan untuk melakukan cara-cara di atas, usahakan untuk tetap tenang dan tidak memberikan respons apa pun, lalu alihkan pembicaraan ke topik lain atau secara baik-baik tinggalkan percakapan
- Jangan terus mengingat kejadian tersebut, apalagi sampai memikirkan kata-kata yang diucapkan. Para generasi jaman sekarang kan sukanya overthinking. Nah, daripada overthinking dan disimpan sendiri, lebih baik bicarakan dengan petugas konseling, orang tua, sahabat, atau mungkin bila perlu ahli medis. Tidak apa-apa jika merasa malu, toh kamu kan niatnya pengen cerita, bukan minta persetujuan buat nikah, kan beda.
Sumber:
https://hellosehat.com/mental/hubungan-harmonis/body-shaming
https://www.alodokter.com/arti-body-shaming-dan-dampaknya-terhadap-kesehatan-mental?
https://nsd.co.id/posts/pengertian-body-shaming-memahami-lebih-dalam-apa-itu-body-shaming.html?
https://www.halodoc.com/kesehatan/body-shaming?
https://www.gramedia.com/best-seller/body-shaming/
Ditulis Oleh : Monica Nurarizki XI AKL 1