Ada banyak hal yang tiba-tiba terpikirkan dalam benak kita dan sebelumnya tidak pernah direncanakan sama sekali. Pernahkah kamu saat pergi ke swalayan atau supermarket memiliki rencana untuk membeli sesuatu namun tiba tiba saja ingin membeli barang diluar perencanaan kita? Atau sering sekali membeli barang-barang yang tidak kita perlukan dengan embel-embel sebagai penghargaan diri setelah menjalani aktivitas yang melelahkan? Kini menjadi trend para anak muda yang sering sekali menamainya dengan sebutan “Self Reward” Penghargaan terhadap diri sendiri, sesekali memang tidak menjadi permasalahan. Namun, hal itu menjadi masalah ketika sering berbelanja dengan dalih “Self Reward” diucapkan banyak kali hingga akhirnya kita sering kali merasa menyesal dan frustasi.
Hal tersebut merupakan fenomena dimana kita melakukan tindakan yang tidak terencana serta merta tanpa memikirkan konsekuensi atau mempertimbangkannya, artinya pada waktu itu kamu atau mereka sedang berperilaku impulsif. Dilansir dari halodoc.com Impulsif adalah sikap atau perilaku seseorang yang cenderung spontan dan mendadak tanpa memikirkan konsekuensi dan pertimbangan yang logis. Impulsivitas atau impulsif adalah ciri kepribadian seseorang yang bersangkutan dengan perilaku yang muncul tanpa berpikir panjang tentang konsekuensi sehingga tindakan tersebut terjadi serta merta begitu terlintas dalam pikiran atau terbesit di dalam hati sehingga langsung dilakukan pada saat itu.
Pergi ke swalayan atau supermarket yang sudah terencana untuk membeli sesuatu namun tiba tiba saja ingin membeli barang diluar perencanaan, adalah contoh perilaku spontan yang terjadi dan seketika ada dalam pikiran untuk memuaskan hasrat kita. Setelah beberapa saat kita membeli barang tersebut kita menyadari bahwa barang yang kita ambil tidak terlalu berguna, Sehingga ada beberapa dari kita merasa menyesal dan frustasi karena tidak digunakan.
Perilaku impulsif atau Impulsivitas dianggap gangguan psikologis jika hal tersebut terlalu sering dialami dan terasa sulit untuk dikendalikan. Bersumber dari Alodokter.com tidak ada penyebab yang pasti akan perilaku ini, Impulsif kadang sering dialami oleh anak anak karena keterbatasan pola pikir dan emosi yang relatif baru stabil. Penelitian yang dipublikasikan oleh American Psychiatric Association (APA) dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders edisi kelima (DSM-5) menunjukkan bahwa gangguan attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) pada anak sering kali berkaitan dengan perilaku impulsif. Perilaku impulsif pada anak ditandai dengan respon yang sangat cepat dan kesulitan dalam menentukan skala prioritas saat beraktivitas. Anak-anak yang menunjukkan perilaku ini
cenderung bertindak tanpa perencanaan, seperti berlari ke jalan tanpa memperhatikan keselamatan atau mengambil barang orang lain tanpa izin sang pemilik. Berperilaku impulsif menjadi bagian dari proses adaptasi emosi anak anak yang sangat lazim, jika melihat anak kecil umumnya dibawah umur lima tahun bertindak semaunya sendiri tanpa berfikir panjang. Hal yang perlu kita lakukan harus siap siaga mengawasi gerak gerik mereka yang membiarkan mereka mengeksplor.
Seseorang yang mengalami gangguan semacam ini terkadang sulit mengontrol hasrat dirinya sehingga akan cenderung melakukan segala sesuatu tanpa berpikir panjang, baik mengenai proses aktivitas tersebut maupun mengenai dampak dari tindakan itu. Sehingga, beberapa saat setelah bertindak akan muncul sebuah rasa menyesal, namun bagi seseorang yang sedang dalam masa impulsif yang kuat sehingga tidak sadar akan tindakan mereka mungkin tetap tidak menyadari dampak dari perilakunya.
Menurut Alodokter.com terdapat beberapa tanda yang sekiranya dialami oleh seseorang yang berperilaku impulsif. Salah satunya adalah sulit fokus dalam menyelesaikan tugas, terkadang orang yang impulsif biasanya mengalami masalah atensi sehingga mudah sekali merasa bosan dan akhirnya perhatian mereka beralih pada kegiatan lain yang semula tidak terpikirkan.
Perilaku Impulsif umumnya adalah sikap yang lazim dan sering sekali tanpa sadar dilakukan, terutama pada anak-anak dibawah 5 tahun. Namun perilaku ini harus tetap diwaspadai jika dialami seseorang yang mengarah pada gangguan mental, alangkah baiknya meminta bantuan kepada psikologi/psikiater untuk dilakukan langkah penanganan.
Sumber :
Halodoc.com. Mengenal Perilaku Impulsif, Ciri-Ciri dan Cara Mengatasinya
Alodokter.com. Kenali Tanda dan Cara Mengatasi Perilaku Impulsif
https://www.alodokter.com/kenali-tanda-dan-cara-mengatasi-perilaku-impulsif
Faizah. (2022). Mengurangi perilaku impulsif pada anak attention-deficit hyperactivity disorder dengan teknik reprimand dan token economy. Procedia: Studi Kasus dan Intervensi Psikologi, 10(1)
[halaman 8]. https://doi.org/10.22219/procedia.v10i1.19234