Sumber Umbulan, Wisata Tersembunyi di Kabupaten Malang

Geografi, Populasi, dan Daya Tarik Wisata di Kabupaten Malang

Kabupaten Malang merupakan salah satu bagian dari Malang Raya yang berada di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten Malang ini juga menjadi kabupaten dengan populasi terbanyak di Provinsi Jawa Timur. Menurut data Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur, penduduk Kabupaten Malang berjumlah 2.703.175 jiwa. Wilayah Kabupaten Malang sendiri didominasi oleh dataran tinggi dan beberapa pegunungan. Di bagian barat Kabupaten Malang terdapat Gunung Arjuno dan Sungai Brantas serta di bagian timur terdapat Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Letak geografis Kabupaten Malang yang dikelilingi oleh gunung menjadi salah satu faktor dari banyaknya tempat wisata, mulai dari wisata gunung, air, agro dan lain sebagainya. Terutama dalam wilayah pedesaan banyak wisata air yang erat kaitannya dengan kebudayaan daerah setempat dan kepercayaan dari masyarakat sekitar. Salah satu yang menjadi wisata air sekaligus wisata religi dan budaya yaitu Sumber Umbulan Ngenep Lor.

Arti dari Sumber Umbulan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sumber adalah tempat keluarnya air ataupun zat cair. Sedangkan umbulan sendiri berasal dari bahasa Jawa yang artinya sesuatu yang menyembul atau muncul dari bawah. Maka wisata Sumber Umbulan adalah tempat air yang keluar menyembul dari dalam tanah dan menjadi sumber mata air alami. Ngenep Lor atau Ngenep Utara merupakan sebuah dusun yang letaknya di ujung utara Desa Ngenep, Kecamatan Karangploso. Dinamakan Sumber Umbulan Ngenep Lor dikarenakan sumber ini secara admisnistratif diakui milik warga Desa Ngenep, meskipun letaknya yang berbatasan langsung dengan Desa Lang – Lang Kecamatan Singosari. Sumber ini memiliki luas sekitar satu hektar yang menawarkan keindahan alam dengan sumber mata air yang berada ditengahnya.

Sejarah dan Makna Religius Sumber Umbulan

Menurut bapak Muhammad selaku pengelola dan penanggung jawab wisata tersebut, Sumber Umbulan dijadikan tempat budaya dan religi bagi warga sekitar dikarenakan sejarah dari wisata ini yang telah dipercaya telah diturun – temurunkan oleh leluhur. Sumber yang ada bermula dari zaman Kerajaan Singhasari dan kemudian digunakan leluhur untuk bertapa dan menyucikan diri. Bertapa atau semedi merupakan aktivitas berdiam diri yang dilakukan dengan penuh kekhusyukan dan konsentrasi. Bertapa yang dilakukan bertujuan agar seseorang bisa menyentuh isyarat Tuhannya untuk menerima tuntunan dalam menjalani hidup juga bertujuan untuk mencari dan memperkuat ilmu batin (kejawen) sesuai dengan kepercayaan dan ajaran leluhur zaman dahulu. Penyucian diri dilakukan oleh leluhur dengan cara mandi pada malam hari setelah selesainya bertapa. Hal itu juga menjadi alasan mengapa adanya beberapa punden atau tempat keramat di Sumber Umbulan yang sangat dihormati oleh masyarakat sekitar. Punden – punden ini juga menjadi daya tarik bagi wisatawan karena tidak semua destinasi sumber lainnya memiliki hal tersebut.

Kegiatan Tradisional di Sumber Umbulan

Sumber ini juga sering menjadi tempat untuk menggelar beberapa acara dan kegiatan tradisional yaitu:

  1. Suroan
    Suroan adalah kegiatan syukuran yang dilaksanakan pada tanggal 1 Muharram atau yang disebut malam 1 Suro oleh masyarakat sekitar. Kegiatan ini biasa dilakukan dengan berdoa bersama, oleh seluruh masyarakat sekitar dengan membawa beberapa kue tradisional ataupun tumpeng untuk dibagikan kembali atau dinikmati bersama. Hal ini dilakukan sebagai simbol ucapan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT. Selain itu, juga digunakan sebagai tolak bala bagi masyarakat desa tersebut.
  2. Pagelaran Seni Kuda Lumping
    Jaranan atau Kuda Lumping adalah kesenian rakyat atau tarian penunggang kuda (jaranan) dengan kuda mainan yang terbuat dari bilahan anyaman bambu yang dirangkai sedemikian rupa, lantas dijepit di antara kedua kaki penarinya. Tarian ini diiringi dengan musik sederhana yang dihasilkan dari gamelan seperti kenong, terompet, dan kendang. Kegiatan seni ini biasanya dilaksanakan pada hari Minggu atau hari-hari tertentu.
  3. Setren
    Menurut informasi yang telah penulis kumpulkan, di Sumber Umbulan terdapat kegiatan yang disebut setren. Setren merupakan kegiatan sakral yang dipercaya oleh masyarakat jawa berupa komunikasi antara manusia dengan leluhur yang dipercaya oleh warga desa. Kegiatan ini dilakukan di beberapa tempat tertentu. Setiap orang yang melakukan kegiatan ini memiliki tujuannya masing-masing. Kegiatan ini masih memiliki kaitan dengan adanya kesenian kuda lumping.

Kegiatan Wisatawan di Sumber Umbulan

Selain kegiatan-kegiatan tradisional diatas yang biasa dilakukan oleh masyarakat, banyak juga kegiatan lain yang dilakukan oleh wisatawan Sumber Umbulan. Biasanya para wisatawan yang menuju sumber ini ingin berenang di sumber mata airnya. Hal ini dilakukan dengan berbagai tujuan seperti menikmati segarnya air alami, sekedar untuk menyegarkan badan setelah beraktivitas, bahkan ada juga yang bertujuan untuk kesehatan yaitu terapi ikan. Tak jarang terdapat juga wisatawan yang hanya ingin mengagumi indahnya pemandangan untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota Malang. Wisatawan yang memiliki tujuan tersebut akan bersantai di gazebo yang disediakan dengan menyantap camilan yang disukainya. Beberapa orang juga menjadikan Sumber Umbulan sebagai bahan pembelajaran terutama untuk mempelajari alam dan budaya yang dimiliki masyarakat. Banyak hal yang dapat dipelajari dari tempat wisata ini. Dalam konteks budaya, wisata ini masih kental akan budaya setempat sehingga memuat beberapa ilmu mengenai adat istiadat, sikap, moral, dan perilaku warga setempat. Disisi lain wisata ini juga dapat mengajarkan pentingnya nilai kebudayaan dan perlunya menghargai perbedaan budaya yang ada. Alam juga dapat memberikan banyak pembelajaran bagi manusia mulai dari pembelajaran yang sederhana seperti ekosistem dan rantai makanan hingga pembelajaran yang memberikan arti besar dalam kehidupan seperti rasa simpati dan menghargai. Pembelajaran di alam juga penting guna meningkatkan imajinasi dan kreatifitas seseorang.

Keunikan Wisata Sumber Umbulan

Wisata Sumber Umbulan ini termasuk ke dalam salah satu kategori wisata tersembunyi karena lokasinya berada di dalam sebuah desa dan belum banyak orang yang mengetahui tempat wisata ini. Sepanjang jalanan menuju sumber ini terdapat pemandangan berupa persawahan dengan bentuk terasering sehingga dapat menghilangkan rasa bosan bagi pengunjung yang menuju Sumber Umbulan. Selain itu, wisata ini juga dikelilingi oleh pohon-pohon yang besar seperti pohon beringin, pohon mangga, pohon jati dan beberapa jenis pohon lain yang juga rindang. Perpaduan antara jernihnya air dan udara sejuk serta teduh dari banyaknya pohon menciptakan suasana yang asri, damai, dan tenang. Dengan menikmati perpaduan suasana tersebut, Sumber Umbulan menjadi salah satu destinasi pilihan bagi warga sekitar ataupun orang lain yang ingin menghilangkan rasa penat dan lelahnya.

Perkembangan Sumber Umbulan dari Mata Air ke Destinasi Wisata

Sumber Umbulan ini pada awalnya hanyalah sebuah sumber mata air yang digunakan oleh warga desa setempat untuk mencuci baju, mandi, mengambil air, dan lain-lain. Karena hanya digunakan oleh warga setempat dan tidak dikelola ataupun dilestarikan dengan baik menjadikan sumber umbulan ini tidak begitu menarik juga tidak diketahui oleh masyarakat luas. Selain itu, Sumber Umbulan ini memiliki beberapa hal yang berkaitan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme warga setempat sehingga sebagian orang yang baru berkunjung menyalah – artikan wisata ini. Pemandangannya sendiri pada saat itu belum terlalu indah. Tanaman-tanaman yang tidak tertata rapi dan hanya terdiri dari pohon – pohon besar. Pada awalnya sumber memiliki dasar air yang dangkal dan cukup berbahaya karena banyak bebatuan yang dapat melukai kaki. Ditambah tempatnya pemandiannya yang kurang tertutup terutama dibagian yang khusus untuk perempuan. Untuk jalan yang dilalui treknya pun sedikit sulit karena hanya jalan setapak dan terkadang licin.

Pada tahun 2016 salah satu warga Desa Ngenep yang bernama Bapak Muhammad atau Pak Mad mulai mengelola wisata ini. Beliau merasa apabila wisata ini tidak dirawat, dijaga, dan dilestarikan maka akan punah dan berpengaruh signifikan terhadap kondisi persawahan warga sekitar. Mulai saat itulah sumber ini semakin diperindah dan dikembangkan sehingga dapat menarik perhatian banyak orang. Banyak hal yang telah diperbaharui oleh pengelolanya. Tanaman-tanaman hias yang tertata rapi ditambahkan dipinggiran pagar yang dibuat untuk membatasi sumber mata airnya. Sumbernya juga dibuat menjadi lebih dalam dengan dasar bebatuan yang lebih aman dan terdapat tangga untuk masuk ke dalamnya. Selain itu, di sumber mata airnya juga ditambahkan beberapa jenis ikan seperti ikan mas, ikan cengkareng, ikan tombro dan masih banyak lagi. Jalanannya pun sudah diperbaiki dengan diberikan tatanan bebatuan untuk memudahkan pengunjungnya. Selain itu, banyak sekali fasilitas-fasilitas yang ditambahkan mulai dari musholla, kamar mandi, tempat berganti pakaian dan beberapa gazebo. Di sebelah gapura tempat masuknya terdapat warung “Ojo Dumeh” yang dimiliki oleh pengelolanya sendiri. Makanan-makanan yang disediakan di warung ini yaitu rujak petis, kopi, mie dan gorengan. Rujak petis adalah makanan yang terdiri dari irisan mentimun, mangga muda, tempe, tahu, lontong, toge, dan kangkung yang kemudian disiram dengan saus kacang ulekan (dihaluskan) yang terbuat dari petis udang, cabai, dan kacang tanah yang sudah digoreng. Biasanya pengunjung Sumber Umbulan menyantap makanan ini setelah mereka berenang. Hal tersebut menjadi salah satu keunikan dari Sumber Umbulan. Hal menarik lain dari Sumber Umbulan adalah biaya yang digunakan untuk dapat mengunjungi dan mengeksplornya. Untuk memasuki wisata ini pengunjung hanya perlu membayarkan biaya parkir sebesar Rp. 2.000,00 wisata ini belum memiliki harga tiket masuk yang ditentukan. Hal ini menjadikan Sumber Umbulan salah satu wisata yang sepadan antara keindahanya dengan biaya yang dikeluarkan.

Himbauan untuk Pengunjung

Saat ini Sumber Umbulan tengah banyak dibicarakan keindahannya oleh banyak orang. Tak dapat dipungkiri bahwa wisata ini memang sangat memukau. Wisata ini memiliki keindahan dan suasana pedesaan yang khas, ditambah lagi adanya fasilitas-fasilitas dan warung yang tersedia sehingga selalu ramai wisatawan yang berkunjung. Apabila di hari libur maka wisata ini akan semakin dipenuhi oleh para wisatawan tersebut. Saat ini banyak sekali pengunjung yang mendokumentasikan kegiatannya dengan membuat video atapun berfoto-foto disekitar Sumber Umbulan. Hal ini turut membawa dampak positif yaitu semakin dikenalnya Sumber Umbulan Ngenep Lor. Namun juga dapat membawa hal negatif apabila wisata ini tidak dijaga dengan baik oleh pengelolanya ataupun pengunjungnya sendiri. Banyak himbauan bagi para wisatawan yang berkunjung untuk menjaga sopan santun, menjaga kebersihan dan tidak merusak fasilitas yang disediakan sehingga baik pengelola ataupun masyarakat sekitar berharap agar para pengunjung menjaga wisata ini dengan baik.

Author : Asty Anggun Pratiwi ( XII AKL 2)

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *