Pada masa Perang Dunia II, Jepang membangun titik-titik pertahanan di wilayah Indonesia. Hal ini dilakukan untuk menjaga wilayah strategis Asia Tenggara dari ancaman Sekutu. Selain itu, basis-basis ini juga digunakan Jepang untuk mengamankan sumber daya berharga seperti minyak. Berikut adalah beberapa titik pertahanan utama yang didirikan Jepang di Indonesia.
1. Pulau Biak, Papua
Pulau Biak menjadi pusat pertahanan Jepang di wilayah timur Indonesia. Pulau ini berada di jalur perairan menuju Pasifik yang sangat strategis. Jepang membangun lapangan udara dan pangkalan militer untuk melindungi wilayah tersebut. Lokasi ini penting dalam menghadapi serangan Sekutu dari arah Pasifik.
2. Balikpapan, Kalimantan Timur
Balikpapan menjadi sasaran utama karena memiliki ladang minyak yang melimpah. Jepang membangun benteng dan pangkalan militer di sekitar kilang minyak Balikpapan. Mereka tidak ingin ladang minyak tersebut jatuh ke tangan Sekutu yang bergerak melalui Laut Jawa.
3. Pulau Morotai, Maluku Utara
Pulau Morotai digunakan Jepang sebagai pangkalan udara dan laut di timur Indonesia. Letak Morotai sangat strategis untuk pertahanan dari serangan Sekutu yang bergerak dari Filipina. Jepang menjaga ketat Morotai karena pulau ini menjadi basis utama militer mereka di wilayah timur.
4. Surabaya, Jawa Timur
Surabaya menjadi pusat pertahanan laut utama bagi Jepang. Dengan letaknya yang strategis, Surabaya memudahkan pengawasan perairan sekitar Laut Jawa. Jepang menggunakan pelabuhan ini untuk aktivitas militer dan pemantauan jalur perairan dari serangan musuh.
5. Tarakan, Kalimantan Utara
Tarakan, seperti Balikpapan, memiliki cadangan minyak yang sangat penting. Jepang membangun benteng pertahanan di Tarakan untuk melindungi sumber daya ini. Pangkalan udara dan bunker dibangun di sekitar kilang minyak agar tetap aman dari serangan Sekutu.
6. Pulau Sabang, Aceh
Sabang menjadi titik pertahanan Jepang yang strategis di ujung barat Indonesia. Jepang menjadikan Sabang sebagai pelabuhan dan pangkalan kapal selam yang penting. Posisi Sabang di dekat Selat Malaka membuatnya cocok untuk pemantauan jalur perdagangan dan pergerakan musuh.
7. Pulau Weh, Aceh
Pulau Weh berperan sebagai titik tambahan pertahanan Jepang di ujung barat. Jepang membangun lapangan udara dan radar di sini untuk mengawasi perairan di Selat Malaka. Basis ini sangat berguna bagi Jepang dalam menjaga jalur pelayaran penting di perairan tersebut.
8. Jakarta dan Kepulauan Seribu
Jakarta sebagai pusat pemerintahan menjadi markas komando pertahanan Jepang. Kepulauan Seribu yang terletak dekat dengan Jakarta juga dijadikan pos pertahanan. Jepang membangun fasilitas militer di sana untuk mengamati dan mengontrol perairan sekitar Jawa.
Jepang membangun titik-titik pertahanan ini untuk menghadapi Sekutu serta melindungi sumber daya strategis di Indonesia. Peninggalan-peninggalan ini menjadi bukti sejarah peran Indonesia dalam Perang Dunia II.