Warga SMKN 12 Malang menggelar Kurban sebagai “Takarub Ilallah” dengan Menjunjung Tinggi Prinsip Adiwiyata

Idul Adha telah tiba. Hari Raya ini memiliki sejarah fenomenal tentang ketakwaan seorang hamba kepada Tuhannya. Pada masa itu Nabi Ibrahim atas perintah Alloh bersedia mengorbankan putranya yang bernama Nabi Ismail. Namun kemudian digantikan oleh Alloh dengan seekor domba. Berawal dari peristiwa tersebut, muncullah tradisi kurban bagi umat Islam sebagai wujud ketaatan kepada Alloh.

Kamis, 23 Agustus 2018 SMK Negeri 12 Malang kembali menggelar kurban dalam rangka rangkaian Hari Raya Idul Adha yang diselenggarakan di Bumi Smechatwolasma.

Mengapa harus diadakan acara kurban di SMK Negeri 12 Malang?

Menurut Bu Lissa’adah selaku salah satu guru agama Islam, diadakannya acara kurban ini bertujuan untuk sarana pendidikan. Namun,  yang jelas bagi Siswa-Siswi SMK Negeri 12 Malang ini belum kurban yang sesungguhnya, karena ini merupakan sarana latihan, sifatnya masih urunan.

Harapan Guru-Guru SMKN 12 Malang dengan diadakannya kurban ini untuk menjadikan siswa-siswi jika sukses nanti bisa berkurban sendiri, maka dari itu bagi siswa-siswi ini merupakan sarana latihan.

Manfaat kurban sendiri adalah TAKARUB ILALLAH, yang artinya mendekatkan diri kepada Alloh. Sedangkan dari nilai sosialnya kita lebih peduli dengan sesama, yang artinya hewan kurban itu tidak untuk dirinya sendiri. Daging kurban itu sunnahnya bisa dibagikan kepada orang-orang sekitar dan  orang-orang yang membutuhkan. Dan itu bisa menjadi sarana untuk menjalin tali silaturahmi agar lebih erat lagi. Jadi yang namanya ajaran Islam tidak hanya sisi nilai ibadah ILAHIYAH saja tapi harus dikombinasikan dengan ibdah  LILINSA untuk sesama manusia, bahkan harus bermanfaat untuk seluruh mahluk hidup. Jadi aspek sosialnya kita dididik untuk lebih peduli dengan sesama.

Sumber dana untuk pembelian hewan kurban ini didapatkan dari iuran kurban dari para siswa. Dari jumlah dana yang terkumpul, dari siswa dapat membeli 2 ekor sapi, sementara dari pihak guru dan karyawan dapat membeli 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing.

Dari beberapa hewan kambing dan sapi yang dikurbankan, daging-daging tersebut diberikan kepada siswa-siswi SMKN 12 Malang yang membutuhkan. Setiap kelas ada 10 orang siswa yang berhak mendapatkannya. Daging kurban tersebut juga dibagikan kepada warga sekitar SMKN 12 Malang.

Ada yang unik dari tradisi kurban di SMKN 12 Malang kali ini, yang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Tahun ini panitia tidaklah memakai kantong plastik atau kresek lagi untuk tempat daging kurban, namun mereka memilih menggunakan besek. Itulah hal yang unik dan sangat inovatif. Mengapa harus menggunakan besek? Karena SMKN 12 Malang adalah sekolah adiwiyata, jadi tujuannya meminimalisasi penggunaan plastik yang bila ditinjau dari kelestarian lingkungan, kantong plastik adalah salah satu material yang sangat sulit diuraikan sehingga dapat mencemari lingkungan. Keunggulan lain dari besek juga dapat dipakai kembali atau `reuse`. Jadi besek tidaklah lagi menjadi sampah karena bekas tempat daging tersebut dapat digunakan kembali untuk yang lain.

Melalui kegiatan kurban yang merupakan rangkaian kegiatan Idul Adha ini, kita dapat meningkatkan pahala yang diperoleh, juga dapat meningkatkan sifat sosial yaitu dapat mempererat tali persaudaraan, meningkatkan rasa gotong royong, dan meningkatkan kesadaran untuk saling membantu dengan sesama yang membutuhkan.

By:FidaRiskitimjurnalistiksmechatwolasma

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *