SMKN 12 Malang Gelar Kampanye Peduli Sampah dan Pembagian Pupuk Kompos Gratis di CFD Kota Malang
Minggu, 24 Februari 2019 SMKN 12 Malang menggelar Kampanye Peduli Sampah dan Pembagian Pupuk Kompos gratis di area Car Free Day Jalan Ijen Kota Malang. Kegiatan ini merupakan kegiatan lanjutan Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional SMKN 12 Malang yang puncaknya diselenggarakan pada tanggal 21 Februari 2019, di lingkungan SMKN 12 Malang.
Gelaran acara ini mendapat banyak perhatian dari masyarakat sekitar yang melaksanakan berbagai aktivitas di area car free day. Hal ini terbukti banyak pengunjung yang minta difoto dengan latar belakang spanduk kampanye peduli sampah dan banyak pula pengunjung yang bertanya di mana bisa mendapatkan barang-barang yang bisa dijadikan pengganti plastik, seperti sedotan plastik diganti menjadi sedotan logam, tas plastik diganti menjadi reusable bag dan yang lainnya.
Selain kampanye tentang peduli sampah dan pengurangan bahan plastik, kegiatan ini juga disertai dengan pembagian kompos organik secara gratis kepada para pengunjung. Acara berlangsung dengan penuh semangat mulai pukul 06.30 hingga 08.00 WIB.
Ada dua titik lokasi yang digunakan oleh siswa SMKN 12 Malang untuk kegiatan ini, yaitu di depan Museum Brawijaya dan di depan Perpustakaan Umum Kota Malang.
“Kegiatan ini sangat menyadarkan kami, sebagai ibu-ibu yang sering menggunakan plastik, dan pupuk yang dibagikan juga sangat bermanfaat” ujar salah satu pengunjung yang sedang berolah raga.
Siswa SMKN 12 Malang yang dilibatkan dalam kegiatan ini ialah perwakilan OSIS dan Pokja Sampah Adiwiyata yang ada di SMKN 12 Malang, berjumlah 20 orang terdiri dari siswa kelas X dan XI.
Salah seorang siswa SMKN 12 Malang menjelaskan bahwa, “Sampah plastik merupakan sampah yang tidak mudah diurai oleh alam, plastik ramah lingkungan sekalipun membutuhkan waktu 2 tahun agar terurai oleh alam. Bahkan dalam kondisi yang kurang paparan sinar matahari, suhu yang tidak tepat dan kelembaban tinggi, tas plastik ramah lingkungan membutuhkan waktu 5 tahun untuk terurai. Untuk plastik bukan daur ulang, bisa membutuhkan puluhan tahun agar terurai oleh alam. Untuk bahan styrofoam, bahkan membutuhkan ratusan tahun sebelum terurai oleh alam. Bagi generasi muda, walaupun belum memiliki anak, bolehlah kita memikirkan kondisi alam anak cucu kita ke depan!”
Beberapa orang pengunjung juga menyampaikan terima kasih dengan adanya kegiatan ini. Mereka mengatakan, aktivitas ini sangat bermanfaat, dapat memperluas wawasan masyarakat, yang sebelumnya tidak mengerti tentang manfaat mengurangi plastik; juga menyadarkan masyarakat yang ada, tentang kepedulian akan lingkungan sekitar juga bahaya sampah plastik.
Selamatkan bumi dengan mengurangi sampah plastik! Tetap jaga dan cintai lingkungan sekitar!!
By: Tesa&Falen-Timjurnalistiksmechatwolasma