Juru Produksi Film SMKN 12 Malang

Bu Rosidah adalah seorang tokoh penting dalam dunia perfilman di SMKN 12 Malang. Beliau memiliki pengalaman yang luas dalam produksi film, dengan sejumlah prestasi dan tantangan yang telah dihadapinya. Artikel ini akan membahas perjalanan karier dan pengalaman Bu Rosidah dalam dunia perfilman.

Referensi Kreativitas Sebagai Juru Produksi Film, Bu Rosidah selalu mencari inspirasi dari berbagai sumber. Beliau sering mengambil referensi dari YouTube, film-film juara festival, dan ide-ide yang sesuai dengan tema yang diangkat. Ini adalah langkah penting dalam membuat film yang berkualitas.

Ide untuk pembuatan film bisa muncul dari mana saja. Bu Rosidah mengambil inspirasi dari pengalaman pribadi, seperti masa kecilnya, atau peristiwa yang sedang terjadi dalam kehidupannya. Ini membantu dalam menciptakan cerita yang autentik dan berkesan.

 Salah satu tantangan terbesar dalam membuat film adalah miskomunikasi. Dalam produksi film, ada banyak orang yang terlibat, dan penting untuk memastikan bahwa semua orang memiliki pemahaman yang sama tentang visi film tersebut.

Agar film terlihat mulus, menjaga kontinuitas per scene atau episode adalah hal penting. Hal ini dilakukan untuk menghindari kesan loncat-loncat atau tidak konsisten dalam proses pengambilan gambar.

Pembuatan film tidak hanya tentang memiliki ide, tetapi juga tentang mengembangkan skenario yang menarik. Bu Rosidah menekankan pentingnya alur cerita yang bisa mengaitkan penonton dengan film tersebut.

 Produksi film seringkali melibatkan pengambilan gambar di luar lokasi, yang dapat menimbulkan risiko. Bu Rosidah dan timnya harus dapat mengatasi tantangan ini dan menjaga ketertiban selama proses produksi.

 Bu Rosidah dan timnya telah memproduksi beberapa film yang sukses, termasuk film juara nasional berjudul “Sepatu Persahabatan”. Mereka juga telah mengerjakan proyek-proyek seperti profil sekolah dan video pelajar Pancasila.

Biaya produksi film dapat bervariasi tergantung pada skenario. Bu Rosidah menyebutkan bahwa mereka biasanya menggunakan pendekatan budget-oriented dengan kisaran anggaran antara 300 ribu hingga 1 juta rupiah.

Prestasi Bu Rosidah dan timnya tidak hanya terbatas pada produksi film saja. Mereka juga pernah meraih penghargaan sebagai juara 1 dalam pembuatan film nasional.

Dalam melatih siswa-siswa di SMKN 12 Malang, Bu Rosidah menggunakan metode MPKKPF, yang mungkin merupakan singkatan dari metode tertentu yang digunakan dalam proses pelatihan

Saat ini, Bu Rosidah dan timnya telah menyelesaikan produksi dua film, yaitu “Udn dan Udun” dan “Kulino”.

Menurut Bu Rosidah, film adalah gabungan dari berbagai seni, termasuk musik, videografi, tari, sastra, dan banyak lainnya. Ini mencerminkan kompleksitas dan keindahan dunia perfilman.

Pemilihan pemeran dalam film dilakukan melalui proses casting. Pemeran dapat berasal dari siswa-siswa SMKN 12 Malang atau individu lain yang dipilih oleh divisi talent.

 Dalam perjalanan produksi film, Bu Rosidah dan timnya juga pernah mengalami konflik dengan orang lain dan warga setempat saat melakukan pengambilan gambar di luar lokasi.

Bu Rosidah menegaskan bahwa untuk terlibat dalam produksi film, seseorang harus memiliki mental yang kuat. Ini adalah dunia yang penuh dengan tantangan, dan kekuatan mental sangat diperlukan untuk menghadapinya.

Bu Rosidah adalah contoh inspiratif seorang Juru Produksi Film yang telah menghadapi berbagai rintangan dalam industri perfilman. Dengan dedikasinya, ia telah mencapai kesuksesan dan terus memberikan pengalaman berharga kepada siswa-siswanya di SMKN 12 Malang.

Ditulis oleh : Moch Catur Ramadhani X TJKT 2

Editor : Aulia Salsa Nabila XI PPLG 2

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *