Malang, 21 Oktober 2023 – Jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) SMKN 12 Malang menyelenggarakan Workshop Hardskill di Bale Batik, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan Pra-Praktik Kerja Lapangan (PKL). Workshop ini dihadiri oleh siswa-siswa jurusan DKV, yang mendapatkan kesempatan langka untuk belajar dari seorang praktisi di dunia industri, yaitu Bu Inka Kristianti dari Konten Visual.
Workshop Hardskill menjadi momen berharga bagi siswa-siswa DKV untuk memperdalam pemahaman mereka tentang elemen visual dan penerapannya dalam konten praktis. Bu Inka Kristianti, pemilik Konten Visual, tidak hanya memberikan wawasan tentang desain grafis tetapi juga memandu para siswa dalam praktik langsung pembuatan konten. Salah satu contoh praktik yang menarik adalah pembuatan feed Instagram (IG) dengan tema “food feeds.”
Desain visual merupakan salah satu elemen penting dalam promosi produk makanan, karena dapat mempengaruhi persepsi, preferensi, dan perilaku konsumen. Desain konten visual promosi makanan pada feed IG adalah salah satu cara untuk menarik perhatian, minat, dan selera konsumen. Desain konten visual yang baik harus sesuai dengan karakteristik, identitas, dan citra produk makanan yang dipromosikan, serta dapat mencerminkan keunikan, kelebihan, dan nilai tambah yang dimiliki. Desain konten visual juga harus konsisten, harmonis, estetis, dan profesional, sehingga dapat menciptakan kesan yang positif dan membedakan dari produk sejenis yang ditawarkan oleh pesaing.
Dalam sesi praktik, siswa-siswa diajak untuk menggunakan elemen-elemen visual secara efektif dengan menggunakan aplikasi Adobe Photoshop. Bu Inka Kristianti tidak hanya berfokus pada teknik penggunaan aplikasi, namun juga memberikan tips dan trik penting, seperti pengambilan elemen-elemen dari objek visual, contohnya hamburger, dan bagaimana mencari latar belakang yang tepat.
Gambar makanan yang baik harus dapat menampilkan kualitas, kelezatan, dan keunikan produk makanan yang ditawarkan, sehingga dapat menarik perhatian, minat, dan selera konsumen. Latar belakang yang baik harus dapat mendukung gambar makanan, memberikan kontras, harmoni, dan estetika, serta mencerminkan konsep, tema, dan citra produk makanan yang dipromosikan. Berikut adalah beberapa aspek pengambilan elemen yang disarikan dari hasil workshop :
Sesuaikan dengan target pasar
Pemilihan gambar makanan dan latar belakang harus disesuaikan dengan karakteristik, preferensi, dan kebutuhan target pasar yang ingin dicapai. Misalnya, jika target pasar adalah anak-anak, maka gambar makanan harus menampilkan warna-warna cerah, bentuk-bentuk lucu, dan rasa-rasa manis, sedangkan latar belakang harus menampilkan suasana yang ceria, imajinatif, dan menyenangkan. Jika target pasar adalah orang dewasa, maka gambar makanan harus menampilkan warna-warna netral, bentuk-bentuk elegan, dan rasa-rasa gurih, sedangkan latar belakang harus menampilkan suasana yang formal, profesional, dan berkualitas.
Gunakan pencahayaan yang baik
Pencahayaan yang baik dapat membuat gambar makanan terlihat lebih menarik, segar, dan lezat. Pencahayaan yang baik juga dapat membantu menonjolkan tekstur, warna, dan detail produk makanan, serta memberikan efek bayangan dan kedalaman yang menambah kesan realistis. Pencahayaan yang baik dapat diperoleh dari sumber cahaya alami, seperti matahari, atau sumber cahaya buatan, seperti lampu. Pencahayaan yang baik harus disesuaikan dengan jenis, warna, dan bentuk produk makanan, serta latar belakang yang digunakan.
Pilih latar belakang yang sesuai dengan warna produk makanan
Pemilihan latar belakang yang sesuai dengan warna produk makanan dapat membantu menciptakan kontras, harmoni, dan estetika pada gambar makanan. Kontras dapat menarik perhatian konsumen, harmoni dapat menimbulkan keserasian, dan estetika dapat menimbulkan keindahan. Pemilihan latar belakang yang sesuai dengan warna produk makanan dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip-prinsip teori warna, seperti warna komplementer, warna analog, warna monokromatik, dan warna triadik.
Tambahkan elemen-elemen pendukung
Elemen-elemen pendukung adalah benda-benda yang dapat menambah nilai, makna, dan pesan pada gambar makanan. Elemen-elemen pendukung dapat berupa bahan-bahan makanan, alat-alat makan, hiasan-hiasan, atau latar belakang lainnya. Elemen-elemen pendukung harus dipilih dengan hati-hati, agar tidak mengganggu fokus utama pada produk makanan, melainkan mendukung dan melengkapi produk makanan. Elemen-elemen pendukung harus disesuaikan dengan konsep, tema, dan citra produk makanan yang dipromosikan.
Acara ini tidak hanya melibatkan siswa tetapi juga didampingi oleh guru-guru DKV, yaitu Bapak Sanda dan Bapak M. Jasin, yang memberikan bimbingan dan dukungan selama workshop. Para siswa tidak hanya mendapatkan wawasan tentang desain, tetapi juga mengeksplorasi proses bisnis terkait dengan klien dan proyek desain.
Salah satu poin penting dari workshop ini adalah sinergi antara Konten Visual dan SMKN 12 Malang. Kolaborasi ini menjadi contoh nyata bagaimana dunia industri dapat berkolaborasi dengan sekolah untuk mencetak lulusan yang tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga pemahaman mendalam tentang proses bisnis di industri desain.
Bagi dunia industri grafis, kolaborasi ini dapat membantu mereka mendapatkan sumber daya manusia yang berkualitas, kreatif, dan siap kerja. Siswa yang telah mengikuti program kerjasama dengan industri grafis akan memiliki pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang relevan dengan kebutuhan industri. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat membantu industri grafis untuk mendapatkan masukan, ide, dan inovasi dari siswa yang memiliki perspektif segar dan dinamis.
Bagi jurusan DKV, kolaborasi ini dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan dan kurikulum yang disesuaikan dengan perkembangan teknologi dan pasar. Siswa yang terlibat dalam kolaborasi dengan industri grafis akan mendapatkan kesempatan untuk belajar langsung dari praktisi profesional, mengaplikasikan teori ke dalam praktek, dan menyelesaikan permasalahan nyata yang ada di dunia kerja. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat membantu jurusan untuk memperluas jejaring, reputasi, dan kontribusi bagi masyarakat.
Workshop Hardskill ini tidak hanya meningkatkan keterampilan praktis siswa dalam desain visual tetapi juga membuka pandangan mereka terhadap aspek bisnis di balik kreativitas. Diharapkan, kolaborasi semacam ini dapat memberikan bekal berharga bagi para siswa DKV SMKN 12 Malang untuk meraih kesuksesan di dunia industri desain yang semakin kompetitif.