Malang, 8 November 2024 – SMK Negeri 12 Malang kembali menggelar kegiatan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dengan tema “Kebekerjaan” pada Jumat (8/11). Acara ini berlangsung di Lapangan Indoor SMECHATWOLASMA dan diikuti oleh seluruh peserta didik kelas XI. Sebagai pemateri, hadir Akhmad Adiasta R., M.M., yang membawakan topik sosialisasi bertajuk “Komunikasi dan Kolaborasi dalam Mengelola Konflik di Dunia Kerja.” Kegiatan ini dimulai pukul 08.30 dan berakhir pada 10.30 WIB.
Dalam pemaparannya, Akhmad Adiasta menekankan pentingnya kesiapan mental generasi muda, khususnya para peserta didik yang tengah menjalani Program Praktik Kerja Lapangan (PKL). Beliau menyoroti tantangan yang kerap dihadapi, terutama ketergantungan peserta didik pada suasana hati atau “mood”. Menurut beliau, sikap ini perlu diatasi dengan membangun mental yang tangguh agar mampu menghadapi berbagai dinamika di Dunia Usaha dan Industri (DUDI).
Pemateri juga menggarisbawahi pentingnya keterampilan soft skill, seperti komunikasi dan kolaborasi, sebagai bekal utama di dunia kerja. “Komunikasi yang baik menjadi kunci untuk memberikan respons cepat dan tepat saat menghadapi pertanyaan atau situasi yang penuh tekanan,” ujar Akhmad. Selain itu, kemampuan berpikir kritis untuk menemukan solusi di tengah masalah menjadi keahlian yang harus dikuasai.
Beliau juga mengingatkan peserta didik agar tidak terlalu terpaku pada informasi yang diperoleh dari media sosial, mengingat durasi singkat yang kurang memadai untuk memahami kedalaman dunia kerja. Akhmad menekankan supaya: “jangan membayangkan langsung mendapat gaji besar saat baru memasuki dunia kerja, karena ekspektasi yang tidak realistis bisa menjadi penghalang semangat dan merusak mental.”
Pada sesi penutup, Akhmad Adiasta mengadakan kuis interaktif yang mengasah cara berpikir kritis dalam menghadapi persoalan. Salah satu contoh yang diangkat adalah cara menghadapi rekan kerja yang tengah mengalami masalah pribadi, sementara proyek tetap harus berjalan. “Kita perlu menemukan solusi dengan cara berdiskusi, seperti membagi tugas atau meminta bantuan anggota tim lain,” jelasnya. Pendekatan ini tidak hanya memastikan kelancaran proyek, tetapi juga memperkuat kerjasama tim.
Di akhir sesi, Akhmad Adiasta dan pemateri pendukung berpesan kepada para siswa untuk senantiasa menjaga sikap, etika, dan sopan santun, baik kepada orang tua, guru, maupun sesama rekan kerja. Dengan demikian, kegiatan ini diharapkan mampu memberikan wawasan yang lebih dalam kepada peserta didik tentang pentingnya komunikasi, kolaborasi, dan mental yang kokoh. Hal ini bertujuan agar mereka lebih siap dalam menghadapi tantangan dunia industri yang semakin kompetitif.