Jakarta, 8 Februari 2025 – Suasana tegang menyelimuti Grand Final Lomba Cyber Jawara 2024 yang digelar di Gedung Teknik Elektro, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI). Acara yang dibuka dengan sambutan dari Rudi Lumanto, Chairman of csirt.id, ini bukan sekadar ajang biasa. Ini adalah pertarungan sengit antara tim-tim elit cyber security terbaik se-Indonesia, di mana hanya yang terkuat yang bisa bertahan.
Tim Recnac Who dari SMK 12 Malang belum berhasil meraih 3 besar dan hanya mencuri ranking Top 10 di kategori pelajar, sebuah pencapaian yang tidak bisa dipandang remeh. Namun, jalan mereka tidaklah mudah. Mereka harus berhadapan dengan tim-tim tangguh seperti SMK Telkom Malang, SMK Negeri 2 Jember, dan SMK Negeri Semarang – sang juara nasional yang sudah terkenal dengan reputasi tak terbantahkan. Persaingan ini bukan hanya tentang skill, tapi juga tentang mental dan strategi.
“Awalnya kami cuma ikut seleksi untuk bersenang-senang, tapi ternyata kami bisa sampai ke Grand Final. Rasanya campur aduk, antara tegang dan senang. Saat tahu harus bersaing dengan tim-tim sekelas mereka, jantung kami berdegup kencang,” ungkap salah satu anggota tim Recnac Who dengan nada gemetar.
Kompetisi ini fokus pada kategori Capture The Flag (CTF), sebuah medan pertempuran yang membutuhkan kecepatan, kecerdikan, dan ketepatan dalam menganalisis serta memecahkan masalah keamanan siber. Selisih skor antara tiga besar dengan peringkat di bawahnya terpaut sangat jauh, menunjukkan betapa ketatnya persaingan. Setiap detik, setiap langkah, bisa menentukan nasib tim.
“Ini bukan sekedar lomba, ini adalah ujian nyata. Tim-tim di sini adalah yang terbaik dari yang terbaik. Mereka punya kemampuan luar biasa, dan kami harus ekstra waspada,” tambah Afdal, anggota tim Recnac Who, yang terlihat masih terbawa emosi setelah pertarungan sengit tersebut.
Lomba Cyber Jawara 2024 ini bukan hanya ajang prestisius, tapi juga menjadi pemanasan panas sebelum Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang akan datang. Dengan tingkat persaingan yang begitu tinggi, kompetisi ini diharapkan bisa memacu kesadaran dan pengetahuan generasi muda tentang pentingnya keamanan siber di era digital yang semakin kompleks.
Semoga ini hanya awal dari perjalanan panjang mereka menuju puncak kejayaan di dunia cyber security Indonesia. Siapakah yang akan menjadi jawara sejati di LKS mendatang? Pertarungan belum berakhir!