Pada Rabu pagi, 28 Mei 2025, SMK Negeri 12 Malang menyelenggarakan Purnawidya Kelas XII Tahun Pelajaran 2024/2025 dengan mengusung tema: “Meninggalkan Kenangan di Bumi Satrapamulya, Melangkah Meraih Impian di Masa Depan.”
Acara ini berlangsung di lapangan indoor sekolah dan menghadirkan seluruh siswa kelas XII, guru, wali kelas, serta sejumlah perwakilan orang tua dan adik kelas dalam suasana yang hangat dan penuh kekeluargaan.
Sederhana dan Bebas dari Nuansa Wisuda
Sejalan dengan imbauan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) untuk tidak menyelenggarakan wisuda yang memberatkan, purnawidya di SMKN 12 Malang dilaksanakan dengan konsep sederhana dan efisien, tanpa toga, panggung mewah, maupun kostum khusus. Guru mengenakan batik khas sekolah, sementara siswa tetap memakai seragam abu-abu putih dan jas almamater, mencerminkan kesan formal yang tetap bersahaja.
Seluruh rangkaian acara berlangsung kurang dari 3 jam, mulai pukul 07.20 hingga 09.00 WIB. Prosesi simbolik hanya melibatkan 17 siswa terbaik dari masing-masing kelas serta 3 siswa perwakilan dalam pelepasan jas almamater, menghindari praktik pemanggilan satu per satu yang menyita waktu.
Acara diselenggarakan di ruang sekolah sendiri, bukan hotel atau tempat berbayar, sehingga memberi keleluasaan dalam suasana dan interaksi pasca-acara.
Ringkas namun Berkesan
Purnawidya diawali dengan pembukaan oleh MC guru, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars SMKN 12, serta laporan akademik dari Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum.
Sorotan utama acara meliputi:
- Prosesi pelepasan siswa-siswi terbaik oleh wali kelas disertai ucapan selamat dari kepala sekolah.
- Pembacaan janji alumni oleh dua perwakilan siswa, yang diikuti seluruh lulusan dalam ikrar bersama.
- Serah terima simbolis dari siswa kepada kepala sekolah dan orang tua, dilanjutkan lagu “Terima Kasih”.
- Persembahan lagu kenangan oleh siswa, sambutan perwakilan kelas XII dan OSIS, serta penampilan lagu perpisahan dari guru yang diiringi flashmob spontan dari adik-adik kelas.
- Penghargaan siswa berprestasi dan doa menjadi penutup sebelum diputarnya lagu “Kisah Klasik Untuk Masa Depan”.
Kesan dan Nilai Emosional
Meski tanpa seremonial megah, suasana tetap syahdu dan menyentuh. Penampilan lagu oleh siswa dan guru membangkitkan rasa haru. Flashmob oleh adik kelas sambil membagikan kartu ucapan menjadi momen manis yang membekas.
Setelah acara resmi selesai, siswa bebas berinteraksi dengan guru dan wali kelas, saling memberi ucapan, berfoto, hingga menyerahkan cinderamata pribadi—hal yang sulit terjadi jika acara diadakan di hotel atau ruang sewa yang ketat protokol.
Layak Jadi Rujukan
Purnawidya SMKN 12 Malang 2025 menjadi contoh nyata bahwa:
- Kegiatan perpisahan tidak harus mewah,
- Bisa dilaksanakan tanpa biaya tinggi,
- Tidak menguras waktu dan tenaga peserta,
- Tetap bernilai simbolik, mengesankan, dan membangun kebersamaan.
Model ini bisa menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain yang ingin menjalankan semangat pelepasan siswa secara bijak, sesuai dengan semangat penguatan karakter, efisiensi, dan gotong royong yang diusung dalam kebijakan pendidikan nasional.