Senin, 23 Oktober 2025 — Hari ini SMKN 12 Malang berubah jadi super ramai dan penuh warna. Sekolah yang biasanya sibuk dengan tugas dan praktik, kali ini dimeriahkan oleh acara Bulan Bahasa 2025 yang bener-bener jadi ajang unjuk bakat dan kreativitas siswa.
Acara dibuka secara resmi oleh Bapak Suryanto, Kepala SMKN 12 Malang. Dalam sambutannya, beliau ngingetin pentingnya melestarikan bahasa dan budaya Indonesia, sambil tetap kreatif di era modern. Begitu pembukaan selesai, suasana langsung pecah dengan penampilan band siswa yang bikin lapangan sekolah terasa kayak mini konser.
Sambil nonton, para siswa juga bisa jalan-jalan ke bazar jurusan yang digelar di lapangan voli. Tiap jurusan punya stand sendiri dengan konsep unik—ada yang jual makanan, minuman, aksesoris, sampai hasil karya buatan sendiri. Sponsor besar seperti Alibaba Store, Bank Mandiri, dan Agro Mineral juga ikut meramaikan acara, bikin suasana tambah meriah.

Lanjut ke bagian paling ditunggu, yaitu pentas seni alias pensi kelas 12. Dari karawitan, fashion show, seni bantengan, legenda Jawa, sampai battle lipsync—semuanya tampil total dan dapet sorakan heboh dari penonton. Final lomba adat Jawa dan opera juga jadi sorotan, karena banyak peserta yang tampil dengan gaya dan konsep yang super kreatif.
Setelah rangkaian acara padat, para siswa dan guru istirahat bareng sambil menikmati makan MBG (menu yang udah legendaris tiap acara). Momen santai tapi tetap hangat, apalagi setelah seharian sibuk tampil dan nyiapin acara.
Sebagai penutup, ditampilkan kembali kesenian khas Jawa, Bantengan, yang jadi puncak acara sekaligus simbol penutupan Bulan Bahasa tahun ini. Semua penonton langsung fokus karena penampilannya megah banget dan bikin suasana jadi merinding kagum.
Secara keseluruhan, Bulan Bahasa 2025 di SMKN 12 Malang sukses besar. Acaranya nggak cuma seru, tapi juga jadi tempat buat para siswa nunjukin bakat dan rasa bangga terhadap budaya Indonesia. Kreatif, rame, dan penuh makna—pas banget buat generasi muda yang tetap cinta budaya lokal meski hidup di era digital










