Di pagi yang cerah ini, kami duduk di salah satu bangku yang ada di sekolah kami. Sambil berbincang-bincang, aku melihat tulisan “SMK Negeri 12 Malang” di depanku, kemudian aku bertanya kepada temanku, “Eh, menurut kamu, bagaimana awal mula sekolah ini dibangun?”. Temanku menjawab, “Eh, iya juga ya? Aku jadi penasaran nih. Bagaimana kalau kita baca sejarah sekolah ini di artikel?”. Aku setuju, dan kami berdua segera mencari artikel tentang awal mula sekolah kami dibangun.
Artikel yang kami baca menjelaskan bahwa pada awalnya, SMK Negeri 12 Malang adalah sekolah hasil alih fungsi dari SMA Negeri 12 Malang. Awal mula SMA Negeri 12 Malang didirikan karena kebutuhan masyarakat Kota Malang bagian utara belum tercukupi. Menyadari kebutuhan masyarakatnya yang belum terpenuhi, Pemerintah Kota Malang mendirikan sekolah baru, yaitu SMA Negeri 12 Malang. Sekolah ini didirikan oleh Dra. Hj. Kamsinah, M.Pd., yang dibantu oleh Drs. Budi Harsono selaku Pelaksana Harian (Plh.) Kepala Sekolah.

Sejak tahun ajaran 2004/2005, SMA Negeri 12 Malang berada di bawah kepemimpinan Drs. Setyo Rahardjo, yang bertindak selaku kepala sekolah definitif pertama. Berdasarkan SK Walikota Malang Nomor 46 tanggal 1 Mei 2007, SMA Negeri 12 Malang dialihfungsikan menjadi SMK Negeri 12 Malang pada tahun ajaran 2006/2007.
Sejak SMK Negeri 12 Malang ini didirikan, ada beberapa Konsentrasi Keahlian, yaitu jurusan Teknik Mesin Otomotif (TMO), Multimedia (MM), Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), dan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL). Pada tahun ajaran 2014/2015, dibuka Konsentrasi Keahlian baru, yaitu Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL). Lalu, pada tahun ajaran 2019/2020, ditambahkan konsentrasi keahlian Tata Boga (TB) yang saat ini berganti nama menjadi Kuliner (KLR).
Setelah membaca artikel tersebut, kami masih kurang yakin dengan isinya. Akhirnya, kami berdua menemui salah satu guru yang telah lama mengabdi di sekolah tercinta kami ini. “Permisi, Bu, apakah artikel yang kami baca ini benar?” kata temanku sambil menunjukkan artikel yang telah kami baca. “Iya, benar. Sebelum beralih fungsi menjadi SMK, sekolah ini dulunya merupakan SMA Negeri 12 Malang,” jawab Bu Fifi, guru yang telah mengabdi selama 19 tahun. Setelah mendapat jawaban bahwa artikel yang kami baca benar, kami juga penasaran, apa saja prestasi yang pernah diraih oleh siswa maupun guru di SMK Negeri 12 Malang. Akhirnya, kami juga bertanya kepada Bu Fifi.
Kemudian, Bu Fifi juga menjelaskan prestasi-prestasi yang pernah diraih oleh SMK Negeri 12 Malang. Beberapa di antaranya adalah juara 1 Lomba Sudut Baca Vokasi tingkat nasional, juara harapan 1 tingkat nasional dalam Lomba Film Pendek Anak dan Remaja. Selain itu, Ibu Listyanti Dewi Astuti juga meraih penghargaan Guru Favorit Inspiratif dalam ajang Guru Award MEC 2023.
“Wah, keren banget ya ternyata sekolah kita ini,” kataku. Kemudian, temanku menjawab, “Benar banget, kita harus bangga sama sekolah kita yang habis ini berusia 18 tahun”. Di usia yang ke-18 tahun ini, harapan kami ke depannya untuk SMK Negeri 12 Malang adalah terus berkembang menjadi sekolah yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga mampu membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, mandiri, dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Selamat ulang tahun untuk sekolah tercinta. Terima kasih untuk semua pihak yang telah menjadi bagian penting dari SMK Negeri 12 Malang. Mari kita jadikan momen ini sebagai motivasi untuk terus melangkah ke depan, membawa nama baik sekolah dengan penuh rasa bangga dan tanggung jawab. Semoga kebersamaan ini selalu terjaga dan sekolah kita tetap menjadi tempat yang dirindukan, dikenang, dan dibanggakan oleh siapa pun yang pernah menjadi bagian dari SMK Negeri 12 Malang.