— Suparno —
Pembelajaran secara daring dianggap menjadi solusi kegiatan belajar mengajar tetap jalan di tengah pandemi corona. Meski telah disepakati, cara ini menuai kontroversi. Bagi tenaga pengajar, sistem pembelajaran daring hanya efektif untuk penugasan. Mereka menganggap untuk membuat siswa memahami materi, cara daring dinilai sulit.
Selain itu, kemampuan teknologi dan ekonomi setiap siswa berbeda-beda. Tidak semua siswa memiliki fasilitas yang menunjang kegiatan belajar jarak jauh ini. Koneksi lemot, HP yang nggak mumpuni, dan kuota internet yang mahal menjadi hambatan nyata.
Meskipun begitu, pembelajaran harus terus berlanjut. Setiap sekolah memiliki kebijakan masing-masing dalam menyikapi aturan ini. Beberapa sekolah merombak jadwal mata pelajaran yang akan diberikan kepada siswa setiap harinya. Mata pelajaran yang diberikan dalam satu hari hanya tiga jenis, ditambah dengan lembar kegiatan yang harus diselesaikan siswa setiap hari.
Sekolah tempat Peneliti mengajar mewajibkan dalam pembelajaran menggunakan e learning memakai aplikasi mudle. Dengan adanya e learning ini pengajar diwajibkan membuat kontens yang interaktif sehingga menjadikan siswa bisa belajar secara aktif.
Penelitian ini merupakan PTK (penelitian tindakan kelas) atau classroom action research, yakni penelitian yang bertujuan untuk memecahkan masalah yang dihadapi guru atau memperbaiki mutu pembelajaran yang ada di kelas. Subyek Penelitian menggunakan seluruh siswa kelas XII AKL 1 SMK Negeri 12 Malang tahun pelajaran 2020/2021. Hasil penilitan diperoleh kategori nilai sangat baik 10% dan kategori baik 13,13 % pada siklus II dibandingan dengan siklus 1 yang hanya didapat katergori tertinggi cukup baik 10 % , kategori baik dan sangat baik 0%.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan diketahui bahwa Pendekatan pembelajaran berbasis aktifitas meningkatkan motivasi belajar dan berakibat pada kategori prestasi belajar meningkat.
Kata Kunci : pendekatan aktivitas, materi turunan, hasil belajar