— Achmad Imron Fananie —
Setiap orang pasti mempunyai masalah dalam kehidupan sehari –harinya, baik yang tergolong ringan ataupun berat. Walaupun sebenarnya berat ringannya masalah masing – masing orang bisa berbeda. Untuk orang tua dalam menghadapi masalah lebih berpikir dengan akal untuk melihat resiko – resikonya, sedangkan untuk anak remaja cenderung dengan mendahulukan emosinya.yang akhirnya beresiko kurang baik bisa merugikan diri sendiri ataupun keluarga dan orang lain.
Terjadinya kenakalan remaja yang berakibat merisaukan dan merugikan masyarakat adalah salah satu bukti bahwa anak remaja kurang bisa dalam menyelesaikan masalah secara baik dan benar. Untuk itu sangat perlu siswa – siswa diajarkan dan dilatih untuk bisa menyelesaikan masalahnya melaluhi teknik problem solving.
Penelitian ini merupakan sebuah Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling yang yang melalui 4 (empat) tahapan pokok yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan refleksi. Sejumlah 34 siswa Kelas XI RPL 1 yang menjadi subjek dalam PTBK ini. Menggunakan angket problem solving, lembar observasi simulasi dalam bermain peran untuk mengukur ketercapaian dari Tindakan pemberian teknik Problem Solving. Hasil Angket dijabarkan dalam prosentasi hasil keseluruhan angket yang telah diisi oleh siswa. Pada tahap observasi awal ditemukan siswa yang kurang tepat dalam menyelesaikan masalah cukup tinggi yaitu 79,3%. Ketika diberikan pelatihan tahap awal pertama masih cukup tinggi yaitu sekitar 62,5%. Hal ini dikarenakan siswa masih belum melaksanakan pelatihan problem solving dengan benar, masih kurang fokus. Selanjutnya ketika diberikan petunjuk dan arahan pelaksanaan Meditasi pada tahap berikutnya diperoleh hasil siswa lebih bisa menyelesaikan masalah dengan baik sehingga yang belum bisa tinggal 33,5%. Dengan demikian penggunaan Teknik Problem Solving bisa membantu siswa dalam menyelesaikan masalah dengan baik dan tepat.
Kata Kunci : masalah, problem solving